Untuk menjelaskan bagaimana
peperangan di roh, mungkin saya akan coba share dengan apa yang saya alami;
karena sejujurnya saya belum berpengalaman. Peperangan di roh tidak dapat
dilakukan secara teori dan cara-cara yang ditetapkan, karena melibatkan Roh
Kudus sehingga kita harus banyak tanya Tuhan. Benar-benar mengikuti tuntunan
Roh Kudus. Ini perlu keintiman dengan Tuhan, dan kepekaan mendengar suara-Nya.
Sehingga tidak ada metode yang tetap. Pemimpin peperangan rohani adalah Tuhan
sendiri, Tuhan yang akan mengajarkan dan membuat strategi. Tuhan juga yang akan
mengungkapkan bagaimana lawan yang kita hadapi. Termasuk dalam melakukan
pelayanan pelepasan, tidak bisa menggunakan metode yang sama pada setiap orang.
Juga dalam memenangkan suatu wilayah. Mungkin secara teori mengikat penguasa
wilayah, doa keliling dan sebagainya, tetapi saya tidak dapat mengatakan bahwa
itu satu-satunya cara.
Baik, saya akan share dari pengalaman
menghadapi kematian ibu. Ibu
mengalami stroke yang mengakibatkan
kelumpuhan sebelah anggota tubuh dan tidak bisa berbicara. Ini adalah stoke yang ketiga. Dua kali
kejadian sebelumnya mengalami kesembuhan. Jalannya penyakit kali ketiga ini
sangat progresive sampai terakhir sulit menelan dan tidak bisa bicara. Kami
selalu berdoa, bacakan firman, dan meminta ibu mengampuni semua orang yang
pernah melukai hati. Ibu hanya bisa mengeluarkan air mata. Kami anak-anak dan
cucu berkumpul berdoa mohon ampun Tuhan. Sudah berjalan dua bulan, kondisi ibu
tidak mengalami perbaikan bahkan semakin memburuk. Kami perhatikan sikap ibu
kadang mendadak berubah, bisa tiba-tiba marah seperti kerasukan roh jahat, mencabut selang infus dan mengamuk; ketika itu terjadi, di dalam
diri kami juga merasakan sesuatu yang tidak nyaman dan
menakutkan. Hal
itu terjadi baik dirumah maupun di rumah sakit; namun apabila
kami berdoa menyembah Tuhan, maka ibu tenang; tetapi ketika kami tidak ada,
suasana bisa jadi berbeda kembali.
Saat itu ibu di
Rumah Sakit dijaga adik. Jam 03 subuh menjelang meninggalnya ibu, saya di rumah
berdoa menyembah, mohon pengertian mengapa ibu mengalami hal ini, sudah dua
bulan tergeletak tidak dapat berbuat apa-apa. Nenek dan kakek buyut meninggal
dengan mudah, sesudah mandi, tidur kemudian meninggal dengan tenang. Mengapa ibu
demikian sulit? ada apa? saya bertanya pada Tuhan. Tiba-tiba saya ingat dengan
dosa yang mendukakan Roh Kudus. Saya mohon ampun kepada Roh Kudus, jikalau ibu
mendukakan hati Roh Kudus. Saya membaca
mazmur 97 sampai 100. Berhenti di Mazmur 100:5 Sebab Tuhan itu
baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaa-Nya tetap turun
temurun. Saya merenungkan bahwa Tuhan itu baik, baik itu Tuhan,
berarti Tuhan itu baik adanya. Keberadaan-Nya adalah kebaikan; dan kasih-Nya
adalah kasih setia, kasih yang mengandung kesetiaan. Kesetiaan-Nya tetap
artinya tidak berubah, turun temurun. Karena kasih-Nya inilah Tuhan mengutus
anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Dengan berpegang pada ayat inilah saya
menghampiri hadirat Bapa, mohon pengampunan Tuhan, saya berlindung dalam tudung
darah Yesus. Saya berdoa mohon pengampunan untuk Ibu. Saya katakan “Tuhan....
upah dosa adalah maut, dan kami pasti binasa
termasuk ibu dan aku, tetapi pandanglah Yesus Kristus yang ada dalam hidup
kami, aku mohon Tuhan pengampunan-Mu... pandanglah Yesus....
Seketika itu saya mendapat penglihatan Tuhan
Yesus bangkit menggantikan ibu duduk diatas tempat tidur Rumah Sakit, kemudian
saya mendengar Tuhan berkata “Aku menerimanya....” saya menangis bersyukur....
kemudian saya mendapat penglihatan, ibu berdiri dengan lemah dengan pakaian
putih Rumah Sakit dan talinya yang tidak terikat. Dikiri kanan ibu ada dua
malaikat Tuhan yang menjemput. Disekitarnya gelap, tetapi ada sinar dari
sebelah kiri atas menerangi. terasa ada kuasa jahat yang mengerikan disekitarnya
seperti siap menyerang, namun ibu dijaga dan dijemput malaikat Tuhan. Setelah
mendapat penglihatan itu, adik saya yang menunggu ibu di Rumah sakit, telpon
bahwa ibu meninggal.
Hari hari berikutnya,
setelah meninggalnya ibu, dirumah ibu hanya ada karyawan catering; kami
anak-anak ibu, berada di rumah masing-masing. Kami mendapat laporan, mereka
diganggu setan, dengan suara-suara, kejadian-kejadian aneh benda bergerak
sendiri, jatuh atau bergeser, juga mereka (tiga orang) melihat penampakan seseorang berambut panjang, berjalan kearah
dapur kemudian menghilang. Kemungkinan kuasa jahat yang pernah berurusan dengan
bapak, mengganggu ibu tetapi ibu sudah tidak ada; dan anak-anak ibu tidak
berada disitu. Kemudian kami (saya dan tim pendoa) datang mendoakan rumah,
mengusir setan, mengurapi rumah. Doa itu kami lakukan pagi hari.
Sore hari jam 17.30 di rumah saya, ketika
itu saya seorang diri didapur tiba-tiba merasakan sesuatu yang mencekam dari
arah sudut kamar mandi, saya merasakan
datangnya sosok tinggi besar yang menakutkan,
saya merinding dan saya tahu ini setan. Saya usir dan kebaskan tetapi tidak
pergi, saya tanya Tuhan, apa yang harus saya lakukan? kemudian saya ingat Tuhan
Yesus mengusir setan dengan menggunakan firman Tuhan. Segera saya kembali
menghadap ke arah dapur dan membacakan
Alkitab dengan kuat Lukas 10:19-20 Sesungguhnya Aku telah memberikan
kuasa kepadamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan
kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang membahayakan kamu. Namun demikian
janganlah bersuka-cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. Kemudian saya
berkata pada setan itu :”engkau dengar bahwa didalam Yesus Kristus oleh kuasa
darah-Nya aku diberi kuasa untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh. engkau
dengar bahwa didalam Yesus engkau sudah
ditaklukkan dan engkau takluk kepadaku. Saya berdoa kepada Bapa
:”Bapa
didalam nama Yesus aku berdoa kepada-Mu kiranya api-Mu membakar kuasa jahat
ini.” dan berkata kepada setan, didalam nama Yesus aku
membakarmu saat ini dan aku lemparkan engkau ke neraka dalam Nama Yesus.
Seketika itu saya merasakan atmosfir yang enteng, kembali normal seperti biasa,
dan secara roh saya tahu dia langsung pergi, tidak berada lagi ditempat
tersebut. Meskipun sesungguhnya jantung saya berdebar-debar.
Perasaan takut itu ada tapi saya pertaruhkan diri berhadapan dengannya. Saya baru
pertamakali merasakan kehadiran setan yang begitu nyata dan kuat. Untung saat
itu Tuhan tidak beri saya penglihatan. Sejujurnya beberapa
hari sesudah kejadian itupun saya masih merasa sedikit ketakutan ketika berada
di dapur, namun terus saya lawan dengan iman sampai saya tidak takut. Saya
perkatakan bahwa malaikat Tuhan berkemah disekeliling orang percaya. Tuhanlah
yang menjadi tembok berapi bagiku , melindungi aku. Selanjutnya saya mengurapi
seluruh rumah sampai dengan pagar halaman rumah dan kebun dengan minyak urapan.
Kami membaca firman dengan memperkatakan agar terdengar. Kami juga membuat
deklarasi keluarga yang kami diskusikan dan sepakati bersama. Deklarasi itu
kami bacakan hampir setiap hari, dan itu membangun iman kami. Kita bisa
mengusir roh jahat dan setan setan dengan membacakan ayat firman Tuhan dengan
iman dan dengan bersuara.
Saya teringat
penjelasan almarhum ibu katanya, ketika bayi saya pernah di
pindahkan mahluk lain, mungkin setan. Orang tua saya tinggal di kampung yang
cukup angker, termasuk rumah yang kami huni. Saat itu tidak ada pilihan lain
dimana orang tua saya akhirnya harus tinggal di rumah tersebut. Ketika itu saya
tidur diletakkan di box, tetapi pagi hari ibu melihat saya tidak lagi di box
tetapi di lantai dekat pintu, jauh dari
box dalam kondisi masih rapih terbungkus kain bedongan. Jelas ini bukan jatuh,
karena kalau jatuh pasti dibawah box dan pastinya akan menangis. Bayi baru
lahir belum bisa menggulingkan badannya sehingga jatuh keluar box apalagi
berguling jauh ke pintu.
Setelah saya menikah, lahirlah anak pertama
kami. Biasanya anak saya diletakkan di
tempat tidur, namun entah mengapa pagi itu sebelum berangkat kerja, saya
letakkan di box. Pembantu menjelaskan bahwa ada ular yang cukup besar masuk
melalui jendela ke pinggir tempat tidur kami. Kemudian dibunuh, dan pulang
kerja saya memang melihat ular tersebut. Beruntung saat itu anak saya berada di
box di luar kamar. Saya memandang bahwa kejadian ini adalah pertanda tidak
baik. Tetapi semua itu, kini sudah dipatahkan, tidak ada lagi pengaruh roh-roh
jahat dan kuasanya. Akibat dari orang tua yang berurusan dengan kuasa-kuasa
jahat (ke dukun dan belajar ilmu-ilmu), maka tanpa saya sadari kuasa jahat seperti memiliki hak untuk mengganggu
keturunannya, yaitu saya dan anak saya. Oleh karena itulah kita perlu memutuskan
semua kutuk dan ikatan roh jahat dan mematahkan kuasanya.
Di dalam Yesus kita
dibebaskan dan memiliki otoritas untuk menahan kuasanya dan mengalahkannya. Sebagai
orang percaya kita harus menyadari benar bahwa kita punya otoritas, Gunakanlah
otoritas itu dengan iman. Kita juga memiliki cover perlindungan darah Yesus,
penyertaan malaikat-Nya, dan pedang Roh yaitu Firman Allah. Pujian penyembahan
dan gaya hidup yang menyembah merupakan senjata yang mendatangkan hadirat
Tuhan, sehingga kuasa jahat tidak akan bisa tahan. Namun demikian tetaplah
berjaga-jaga karena iblis selalu mencari waktu yang baik. Lukas 4: 13 sesudah iblis
mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang
baik.
Di Batu Kapur -
Sidikalang
Berikutnya adalah ketika akan mengadakan Seminar di Batu
Kapur. Ini pelayanan yang sangat menggairahkan buat saya karena akan mengadakan
seminar dengan para pendeta dari berbagai denominasi. Topik yang saya bawakan
adalah “Membangun Pasukan Doa.” Tentunya sebelum tim kami tiba, jauh-jauh hari
kami sudah mendoakan wilayah yang akan kami datangi, mencari tahu kuasa jahat
yang menguasai tempat tersebut dan memeranginya dari jauh.
Pada hari itu,
jadwal saya untuk seminar. Pagi dinihari sekitar jam 03.30 saya berdoa
memerangi setiap penguasa wilayah (dalam alam roh) di tempat tersebut. Tidak
lama sesudah saya berdoa tiba-tiba kegelapan melingkupi. Semula saya berfikir
bahwa ini mati listrik, namun ketika saya berusaha mencari sinar dari celah
jendela, tidak ada tampak sinar apapun. Dalam satu dua menit saya tunggu, saya
merasakan ada kegelapan seperti asap hitam yang bergerak datang melingkupi saya
dan semakin pekat. Belum pernah saya berada di kegelapan yang sepekat itu,
sangat gelap tanpa cahaya seremang apapun. Saya segera menyadari bahwa
jenis kegelapan ini berbeda, ini adalah
ulah kuasa kegelapan. Saya sama sekali tidak takut dan berdoa agar darah Yesus
tercurah atas tempat itu, dan terang dari sorga menerangi tempat itu. Saya
katakan bahwa tidak ada suatu kuasa apapun yang dapat menghalangi pekerjaan
Tuhan. Dalam nama Yesus saya mengusir setiap kegelapan. Dan seketika itu kegelapan hilang.
Kuasa jahat berusaha untuk menghalangi, tetapi saya terus
maju melakukan bagian saya menyampaikan materi “Membangun Pasukan Doa.” Seminar
berjalan dengan baik, kami share dan banyak orang diberkati. Setiap pendeta
yang hadir menangkap api kegerakan untuk membangun suatu umat yang berdoa menjadi
pasukan pasukan Tuhan di akhir zaman. Mereka begitu antusias dan sesungguhnya
mereka masih menginginkan kehadiran kami kembali. Tampak ada kehausan didalam
diri mereka untuk Tuhan. Kiranya semua
denominasi gereja tidak lagi bergerak masing-masing, tetapi bersatu sebagai
satu kesatuan Tubuh Kristus tetap
bergerak mengikuti pimpinan Roh Kudus.
Bagaimana memenangkan peperangan rohani? Kunci
kemenangan dalam peperangan rohani adalah ketaatan dan penundukan diri kepada
Tuhan Yesus Kristus. Hati kita harus terus menerus menundukkan diri kepada
Firman dan Roh-Nya dan perbuatan kita harus selaras dengan kehendak-Nya. Miliki
motivasi yang benar yang didasari cinta kepada Tuhan. Percayalah bahwa dalam
keadaan apapun Tuhan Yesus tidak pernah salah, Dia selalu baik. Tuhan melihat
hati dan Dia selau tertarik pada hati.
Kunci kemenangan yang berikutnya adalah kuat
didalam Tuhan. Hal itu tidak dibuktikan dengan berapa banyaknya kita telah
mengusir setan, tetapi dengan berapa kuat kita mampu bertahan dalam segala
keadaan. Tetap teguh di dalam Tuhan. Kita harus bisa memikul salib kita sambil
terus berjalan maju. Efesus 6 ; 10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat
di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. “Hendaklah kamu kuat”
dalam bahasa Yunani kata kerja dalam bentuk pasif endunamoo, yang berarti memberi kuasa. Tindakan menjadikan kuat
yang dilakukan oleh Tuhan sendiri. Tuhanlah yang memenuhi kita dengan
kuasa-Nya. Jangan pernah memasuki peperangan rohani dengan kekuatan sendiri,
karena justru akan mengundang bencana.
Selanjutnya adalah kita harus mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah. Namun secara rohani sebelum mengenakan
selengkap senjata Allah, kita harus menanggalkan pakaian kita dahulu.
Melepaskan manusia lama kita terlebih dahulu dengan segala hal yang buruk,
barulah kita bisa mengenakan manusia yang baru dan menerima perlengkapan
senjata rohani dari Tuhan. Roma 13 : 12 Hari sudah jauh malam, telah
hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan
dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Senjata dan strategi
kedagingan, yang biasa dipakai secara duniawi harus dibuang dan mengenakan
perlengkapan senjata dan strategi Tuhan. Galatia 3 : 27 karena kamu semua yang
dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Lepaskan kebohongan,
dosa, perselisihan, keraguan, kebodohan, dan mengenakan kebenaran, damai
sejahtera, iman, pengetahuan firman Tuhan. Kebenaran kita adalah kebenaran
didalam Yesus Kristus. Kebenaran yang mencakup ketulusan hati dan kemurnian
motivasi. Perlengkapan senjata Allah adalah perlengkapan yang kudus karena kita
mengenakan Kristus sendiri, kebenaran Kristus, keadilan Kristus, perisai iman
di dalam Kristus, pedang Roh firman Kristus, kasut kerelaan di dalam Kristus
yang kesemuanya akan membawa kekudusan bagi orang yang mengenakannya. Filipi
3 : 9 Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati
hokum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus,
yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Kunci kemenangan berikutnya adalah tetap
berdiri. Tetap berdiri artinya, tetap berada ditempat karena sudah melihat apa
yang akan menjadi milik kita. Kita harus tetap berdiri dengan tegap mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah. Jangan melihat betapa banyaknya musuh,
tingginya tembok serta segala masalah yang akan datang menyerang. Jangan
berfokus pada kelemahan dan ketakutan. Tetap berdiri dan fokuskan pandangan
kepada Tuhan, Panglima perang yang memberi kemenangan. Rasul Paulus mengetahui
banyaknya kesusahan besar yang akan dia hadapi, tetapi ia tetap meneruskan
panggilannya untuk memberitakan Injil Kerajaan.
Perlengkapan senjata tidak akan diberikan
kepada orang-orang pengecut yang lari menghindari peperangan. Perlengkapan
senjata Tuhan hanya dikenakan kepada orang-orang yang akan tetap berdiri untuk
mempertahankan kebenaran. Orang-orang yang mau berkomitmen menjaga damai
sejahtera, mempertahankan keutuhan keluarga, keselamatan anak-anak, pelayanan,
dan mengambil setiap kesempatan memberitakan Injil. Yosua 24 : 15 Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.
Bolehkah saya sharing? Bisa invite no WA saya. 081255655585. Ada yang mau saya konsultasikan mengenai peperangan di pikiran. Trims
BalasHapus