Minggu, 31 Mei 2015

PEPERANGAN DI ROH


Untuk menjelaskan bagaimana peperangan di roh, mungkin saya akan coba share dengan apa yang saya alami; karena sejujurnya saya belum berpengalaman. Peperangan di roh tidak dapat dilakukan secara teori dan cara-cara yang ditetapkan, karena melibatkan Roh Kudus sehingga kita harus banyak tanya Tuhan. Benar-benar mengikuti tuntunan Roh Kudus. Ini perlu keintiman dengan Tuhan, dan kepekaan mendengar suara-Nya. Sehingga tidak ada metode yang tetap. Pemimpin peperangan rohani adalah Tuhan sendiri, Tuhan yang akan mengajarkan dan membuat strategi. Tuhan juga yang akan mengungkapkan bagaimana lawan yang kita hadapi. Termasuk dalam melakukan pelayanan pelepasan, tidak bisa menggunakan metode yang sama pada setiap orang. Juga dalam memenangkan suatu wilayah. Mungkin secara teori mengikat penguasa wilayah, doa keliling dan sebagainya, tetapi saya tidak dapat mengatakan bahwa itu satu-satunya cara.
Baik, saya akan share dari pengalaman menghadapi kematian ibu. Ibu mengalami   stroke yang mengakibatkan kelumpuhan sebelah anggota tubuh dan tidak bisa berbicara.  Ini adalah stoke yang ketiga. Dua kali kejadian sebelumnya mengalami kesembuhan. Jalannya penyakit kali ketiga ini sangat progresive sampai terakhir sulit menelan dan tidak bisa bicara. Kami selalu berdoa, bacakan firman, dan meminta ibu mengampuni semua orang yang pernah melukai hati. Ibu hanya bisa mengeluarkan air mata. Kami anak-anak dan cucu berkumpul berdoa mohon ampun Tuhan. Sudah berjalan dua bulan, kondisi ibu tidak mengalami perbaikan bahkan semakin memburuk. Kami perhatikan sikap ibu kadang mendadak berubah, bisa tiba-tiba marah seperti kerasukan roh jahat, mencabut selang infus dan mengamuk; ketika itu terjadi, di dalam diri kami juga merasakan sesuatu yang tidak nyaman dan menakutkan. Hal itu terjadi baik dirumah maupun di rumah sakit; namun apabila kami berdoa menyembah Tuhan, maka ibu tenang; tetapi ketika kami tidak ada, suasana bisa jadi berbeda kembali.
Saat itu ibu di Rumah Sakit dijaga adik. Jam 03 subuh menjelang meninggalnya ibu, saya di rumah berdoa menyembah, mohon pengertian mengapa ibu mengalami hal ini, sudah dua bulan tergeletak tidak dapat berbuat apa-apa. Nenek dan kakek buyut meninggal dengan mudah, sesudah mandi, tidur kemudian meninggal dengan tenang. Mengapa ibu demikian sulit? ada apa? saya bertanya pada Tuhan. Tiba-tiba saya ingat dengan dosa yang mendukakan Roh Kudus. Saya mohon ampun kepada Roh Kudus, jikalau ibu mendukakan hati Roh Kudus.  Saya membaca mazmur 97 sampai 100. Berhenti di Mazmur 100:5 Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaa-Nya tetap turun temurun. Saya merenungkan bahwa Tuhan itu baik, baik itu Tuhan, berarti Tuhan itu baik adanya. Keberadaan-Nya adalah kebaikan; dan kasih-Nya adalah kasih setia, kasih yang mengandung kesetiaan. Kesetiaan-Nya tetap artinya tidak berubah, turun temurun. Karena kasih-Nya inilah Tuhan mengutus anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus. Dengan berpegang pada ayat inilah saya menghampiri hadirat Bapa, mohon pengampunan Tuhan, saya berlindung dalam tudung darah Yesus. Saya berdoa mohon pengampunan untuk Ibu. Saya katakan “Tuhan.... upah dosa adalah maut, dan kami pasti binasa termasuk ibu dan aku, tetapi pandanglah Yesus Kristus yang ada dalam hidup kami, aku mohon Tuhan pengampunan-Mu... pandanglah Yesus....
Seketika itu saya mendapat penglihatan Tuhan Yesus bangkit menggantikan ibu duduk diatas tempat tidur Rumah Sakit, kemudian saya mendengar Tuhan berkata “Aku menerimanya....” saya menangis bersyukur.... kemudian saya mendapat penglihatan, ibu berdiri dengan lemah dengan pakaian putih Rumah Sakit dan talinya yang tidak terikat. Dikiri kanan ibu ada dua malaikat Tuhan yang menjemput. Disekitarnya gelap, tetapi ada sinar dari sebelah kiri atas menerangi. terasa ada kuasa jahat yang mengerikan  disekitarnya seperti siap menyerang, namun ibu dijaga dan dijemput malaikat Tuhan. Setelah mendapat penglihatan itu, adik saya yang menunggu ibu di Rumah sakit, telpon bahwa ibu meninggal.
Hari hari berikutnya, setelah meninggalnya ibu, dirumah ibu hanya ada karyawan catering; kami anak-anak ibu, berada di rumah masing-masing. Kami mendapat laporan, mereka diganggu setan, dengan suara-suara, kejadian-kejadian aneh benda bergerak sendiri, jatuh atau bergeser, juga mereka (tiga orang) melihat penampakan  seseorang berambut panjang, berjalan kearah dapur kemudian menghilang. Kemungkinan kuasa jahat yang pernah berurusan dengan bapak, mengganggu ibu tetapi ibu sudah tidak ada; dan anak-anak ibu tidak berada disitu. Kemudian kami (saya dan tim pendoa) datang mendoakan rumah, mengusir setan, mengurapi rumah. Doa itu kami lakukan pagi hari.
Sore hari jam 17.30 di rumah saya, ketika itu saya seorang diri didapur tiba-tiba merasakan sesuatu yang mencekam dari arah sudut kamar mandi, saya merasakan datangnya sosok tinggi besar yang menakutkan, saya merinding dan saya tahu ini setan. Saya usir dan kebaskan tetapi tidak pergi, saya tanya Tuhan, apa yang harus saya lakukan? kemudian saya ingat Tuhan Yesus mengusir setan dengan menggunakan firman Tuhan. Segera saya kembali menghadap ke arah dapur dan  membacakan Alkitab dengan kuat Lukas 10:19-20 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepadamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersuka-cita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga. Kemudian saya berkata pada setan itu :”engkau dengar bahwa didalam Yesus Kristus oleh kuasa darah-Nya aku  diberi kuasa untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh. engkau dengar bahwa didalam Yesus engkau sudah ditaklukkan dan engkau takluk kepadaku. Saya berdoa kepada Bapa :”Bapa didalam nama Yesus aku berdoa kepada-Mu kiranya api-Mu membakar kuasa jahat ini. dan berkata kepada setan, didalam nama Yesus aku membakarmu saat ini dan aku lemparkan engkau ke neraka dalam Nama Yesus. Seketika itu saya merasakan atmosfir yang enteng, kembali normal seperti biasa, dan secara roh saya tahu dia langsung pergi, tidak berada lagi ditempat tersebut. Meskipun sesungguhnya jantung saya berdebar-debar. Perasaan takut itu ada tapi saya pertaruhkan diri berhadapan dengannya. Saya baru pertamakali merasakan kehadiran setan yang begitu nyata dan kuat. Untung saat itu Tuhan tidak beri saya penglihatan. Sejujurnya beberapa hari sesudah kejadian itupun saya masih merasa sedikit ketakutan ketika berada di dapur, namun terus saya lawan dengan iman sampai saya tidak takut. Saya perkatakan bahwa malaikat Tuhan berkemah disekeliling orang percaya. Tuhanlah yang menjadi tembok berapi bagiku , melindungi aku. Selanjutnya saya mengurapi seluruh rumah sampai dengan pagar halaman rumah dan kebun dengan minyak urapan. Kami membaca firman dengan memperkatakan agar terdengar. Kami juga membuat deklarasi keluarga yang kami diskusikan dan sepakati bersama. Deklarasi itu kami bacakan hampir setiap hari, dan itu membangun iman kami. Kita bisa mengusir roh jahat dan setan setan dengan membacakan ayat firman Tuhan dengan iman dan dengan bersuara.
Saya teringat penjelasan almarhum ibu katanya, ketika bayi saya pernah di pindahkan mahluk lain, mungkin setan. Orang tua saya tinggal di kampung yang cukup angker, termasuk rumah yang kami huni. Saat itu tidak ada pilihan lain dimana orang tua saya akhirnya harus tinggal di rumah tersebut. Ketika itu saya tidur diletakkan di box, tetapi pagi hari ibu melihat saya tidak lagi di box tetapi di lantai  dekat pintu, jauh dari box dalam kondisi masih rapih terbungkus kain bedongan. Jelas ini bukan jatuh, karena kalau jatuh pasti dibawah box dan pastinya akan menangis. Bayi baru lahir belum bisa menggulingkan badannya sehingga jatuh keluar box apalagi berguling jauh ke pintuSetelah saya menikah, lahirlah anak pertama kami.  Biasanya anak saya diletakkan di tempat tidur, namun entah mengapa pagi itu sebelum berangkat kerja, saya letakkan di box. Pembantu menjelaskan bahwa ada ular yang cukup besar masuk melalui jendela ke pinggir tempat tidur kami. Kemudian dibunuh, dan pulang kerja saya memang melihat ular tersebut. Beruntung saat itu anak saya berada di box di luar kamar. Saya memandang bahwa kejadian ini adalah pertanda tidak baik. Tetapi semua itu, kini sudah dipatahkan, tidak ada lagi pengaruh roh-roh jahat dan kuasanya. Akibat dari orang tua yang berurusan dengan kuasa-kuasa jahat (ke dukun dan belajar ilmu-ilmu), maka tanpa saya sadari kuasa jahat seperti memiliki hak untuk mengganggu keturunannya, yaitu saya dan anak saya. Oleh karena itulah kita perlu memutuskan semua kutuk dan ikatan roh jahat dan mematahkan kuasanya.
Di dalam Yesus kita dibebaskan dan memiliki otoritas untuk menahan kuasanya dan mengalahkannya. Sebagai orang percaya kita harus menyadari benar bahwa kita punya otoritas, Gunakanlah otoritas itu dengan iman. Kita juga memiliki cover perlindungan darah Yesus, penyertaan malaikat-Nya, dan pedang Roh yaitu Firman Allah. Pujian penyembahan dan gaya hidup yang menyembah merupakan senjata yang mendatangkan hadirat Tuhan, sehingga kuasa jahat tidak akan bisa tahan. Namun demikian tetaplah berjaga-jaga karena iblis selalu mencari waktu yang baik. Lukas 4: 13 sesudah iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.

Di Batu Kapur - Sidikalang
            Berikutnya adalah ketika akan mengadakan Seminar di Batu Kapur. Ini pelayanan yang sangat menggairahkan buat saya karena akan mengadakan seminar dengan para pendeta dari berbagai denominasi. Topik yang saya bawakan adalah “Membangun Pasukan Doa.” Tentunya sebelum tim kami tiba, jauh-jauh hari kami sudah mendoakan wilayah yang akan kami datangi, mencari tahu kuasa jahat yang menguasai tempat tersebut dan memeranginya dari jauh.
             Pada hari itu, jadwal saya untuk seminar. Pagi dinihari sekitar jam 03.30 saya berdoa memerangi setiap penguasa wilayah (dalam alam roh) di tempat tersebut. Tidak lama sesudah saya berdoa tiba-tiba kegelapan melingkupi. Semula saya berfikir bahwa ini mati listrik, namun ketika saya berusaha mencari sinar dari celah jendela, tidak ada tampak sinar apapun. Dalam satu dua menit saya tunggu, saya merasakan ada kegelapan seperti asap hitam yang bergerak datang melingkupi saya dan semakin pekat. Belum pernah saya berada di kegelapan yang sepekat itu, sangat gelap tanpa cahaya seremang apapun. Saya segera menyadari bahwa jenis  kegelapan ini berbeda, ini adalah ulah kuasa kegelapan. Saya sama sekali tidak takut dan berdoa agar darah Yesus tercurah atas tempat itu, dan terang dari sorga menerangi tempat itu. Saya katakan bahwa tidak ada suatu kuasa apapun yang dapat menghalangi pekerjaan Tuhan. Dalam nama Yesus saya mengusir setiap kegelapan.  Dan seketika itu kegelapan hilang.
            Kuasa jahat berusaha untuk menghalangi, tetapi saya terus maju melakukan bagian saya menyampaikan materi “Membangun Pasukan Doa.” Seminar berjalan dengan baik, kami share dan banyak orang diberkati. Setiap pendeta yang hadir menangkap api kegerakan untuk membangun suatu umat yang berdoa menjadi pasukan pasukan Tuhan di akhir zaman. Mereka begitu antusias dan sesungguhnya mereka masih menginginkan kehadiran kami kembali. Tampak ada kehausan didalam diri mereka untuk Tuhan.  Kiranya semua denominasi gereja tidak lagi bergerak masing-masing, tetapi bersatu sebagai satu kesatuan Tubuh Kristus  tetap bergerak mengikuti pimpinan Roh Kudus.
Bagaimana memenangkan peperangan rohani? Kunci kemenangan dalam peperangan rohani adalah ketaatan dan penundukan diri kepada Tuhan Yesus Kristus. Hati kita harus terus menerus menundukkan diri kepada Firman dan Roh-Nya dan perbuatan kita harus selaras dengan kehendak-Nya. Miliki motivasi yang benar yang didasari cinta kepada Tuhan. Percayalah bahwa dalam keadaan apapun Tuhan Yesus tidak pernah salah, Dia selalu baik. Tuhan melihat hati dan Dia selau tertarik pada hati.
Kunci kemenangan yang berikutnya adalah kuat didalam Tuhan. Hal itu tidak dibuktikan dengan berapa banyaknya kita telah mengusir setan, tetapi dengan berapa kuat kita mampu bertahan dalam segala keadaan. Tetap teguh di dalam Tuhan. Kita harus bisa memikul salib kita sambil terus berjalan maju. Efesus 6 ; 10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. “Hendaklah kamu kuat” dalam bahasa Yunani kata kerja dalam bentuk pasif endunamoo, yang berarti memberi kuasa. Tindakan menjadikan kuat yang dilakukan oleh Tuhan sendiri. Tuhanlah yang memenuhi kita dengan kuasa-Nya. Jangan pernah memasuki peperangan rohani dengan kekuatan sendiri, karena justru akan mengundang bencana.
Selanjutnya adalah kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Namun secara rohani sebelum mengenakan selengkap senjata Allah, kita harus menanggalkan pakaian kita dahulu. Melepaskan manusia lama kita terlebih dahulu dengan segala hal yang buruk, barulah kita bisa mengenakan manusia yang baru dan menerima perlengkapan senjata rohani dari Tuhan. Roma 13 : 12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang. Senjata dan strategi kedagingan, yang biasa dipakai secara duniawi harus dibuang dan mengenakan perlengkapan senjata dan strategi Tuhan. Galatia 3 : 27 karena kamu semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Lepaskan kebohongan, dosa, perselisihan, keraguan, kebodohan, dan mengenakan kebenaran, damai sejahtera, iman, pengetahuan firman Tuhan. Kebenaran kita adalah kebenaran didalam Yesus Kristus. Kebenaran yang mencakup ketulusan hati dan kemurnian motivasi. Perlengkapan senjata Allah adalah perlengkapan yang kudus karena kita mengenakan Kristus sendiri, kebenaran Kristus, keadilan Kristus, perisai iman di dalam Kristus, pedang Roh firman Kristus, kasut kerelaan di dalam Kristus yang kesemuanya akan membawa kekudusan bagi orang yang mengenakannya. Filipi 3 : 9 Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena menaati hokum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Kunci kemenangan berikutnya adalah tetap berdiri. Tetap berdiri artinya, tetap berada ditempat karena sudah melihat apa yang akan menjadi milik kita. Kita harus tetap berdiri dengan tegap mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah. Jangan melihat betapa banyaknya musuh, tingginya tembok serta segala masalah yang akan datang menyerang. Jangan berfokus pada kelemahan dan ketakutan. Tetap berdiri dan fokuskan pandangan kepada Tuhan, Panglima perang yang memberi kemenangan. Rasul Paulus mengetahui banyaknya kesusahan besar yang akan dia hadapi, tetapi ia tetap meneruskan panggilannya untuk memberitakan Injil Kerajaan.

Perlengkapan senjata tidak akan diberikan kepada orang-orang pengecut yang lari menghindari peperangan. Perlengkapan senjata Tuhan hanya dikenakan kepada orang-orang yang akan tetap berdiri untuk mempertahankan kebenaran. Orang-orang yang mau berkomitmen menjaga damai sejahtera, mempertahankan keutuhan keluarga, keselamatan anak-anak, pelayanan, dan mengambil setiap kesempatan memberitakan Injil. Yosua 24 : 15 Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan.

1 komentar:

  1. Bolehkah saya sharing? Bisa invite no WA saya. 081255655585. Ada yang mau saya konsultasikan mengenai peperangan di pikiran. Trims

    BalasHapus