Minggu, 31 Mei 2015

MEDAN PEPERANGAN


Medan peperangan orang percaya adalah didalam doa. Doa yang terus menerus dan bertekun. Orang percaya adalah pasukan-pasukan doa yang punya kuasa dan otoritas.
Orang-orang yang siap untuk masuk dalam peperangan haruslah orang-orang pemenang yang telah menang dari sakit hati, kecewa, iri hati. Sudah tidak lagi jatuh bangun terus menerus dalam dosa. Orang yang siap berperang adalah pemenang-pemenang yang siap meraih apa yang Tuhan janjikan kepada mereka.
         Siap  untuk membayar harga dan melakukan apa saja, kuat dalam kekuatan kuasa-Nya, siap menghancurkan benteng-benteng dan kubu-kubu musuh, siap menuai jiwa-jiwa, gigih, pantang menyerah, tidak menggerutu dan mengeluh, tidak mengambil kemuliaan untuk diri sendiri, mengasihi Tuhan, menyerahkan hidup bagi Tuhan dan tahu cara berperang didalam roh. Dapat mengenal musuh yang sebenarnya dan selalu berjaga-jaga.
Dimensi Dalam peperangan rohani selain mengenal musuh yang sebenarnya (iblis dan para malaikatnya), tahu cara kerjanya, juga harus tahu strategi memeranginya. Pasukan perlu mempersiapkan diri secara karakter, cara berpikir yang tunduk pada Kristus, ketaatan pada Panglima Besar Tuhan Yesus Kristus, mempersenjatai diri. Peperangan yang tidak asal berperang tanpa pengertian. Peperangan rohani adalah bagaimana kita banyak melibatkan Roh Kudus. Kita memiliki dasar pengertian yang benar tentang Tuhan Allah kita, termasuk juga mengenal diri kita sendiri.
Allah adalah Yang Maha Kuasa, kekuasaan-Nya tidak terbatas. Segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. Wahyu 1:8 “Aku adalah Alva dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha Kuasa.”
Yeremia 32:17...Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata :”Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Yeremia 50:44b Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku? Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi  Aku?
Perkataan yang tertulis di kitab Matius dan Yeremia adalah perkataan Tuhan sendiri; Tuhan menyatakan siapa diri-Nya dan tidak ada yang seperti Dia, tidak ada kuasa apapun yang dapat  sebanding dengan kuasa Allah. Dia pencipta, maha kuasa, maha esa, maha hadir, maha tahu. Yesus juga berkuasa atas pemimpin pemerintahan di dunia.
Yohanes 19:10-11a Maka kata Pilatus kepada-Nya:”Tidakkah Engkau mau bicacara dengan Aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau? Dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau? Yesus menjawab:”Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas.
 Iblis tidak maha kuasa, tidak maha tahu, tidak maha hadir. Ketika mulai memberontak kepada Allah, detik itu juga Allah melemparkannya ke bumi. Iblis jatuh seperti kilat dari langit (Lukas 10:18). Iblis berada pada kendali Tuhan , termasuk apa yang iblis lakukan dalam segala peristiwa alam, gempa bumi dan lain-lain.  Pada kisah Ayub, Allah hanya mengijinkan iblis menjamah Ayub sampai pada batas tubuhnya, tetapi tidak diberi kuasa untuk mengambil nyawanya.
Ketika iblis dilemparkan ke bumi maka selain memiliki malaikat-malaikat jahat yang jadi pengikutnya, ia juga  mulai mempengaruhi manusia untuk ikut memberotak melawan Allah. Hal itu dilakukannya terhadap manusia pertama yaitu Adam di Taman Eden serta keturunannya.
           Orang-orang berdosa yang tidak percaya, tidak mau menerima  anugerah keselamatan didalam Yesus Kristus memang berada dibawah kuasa iblis. Iblis mempunyai sistim pemerintahan dalam kerajaannya, memimpin kelompok-kelompok roh jahat, juga orang-orang jahat. Iblis memang punya kuasa tetapi tidak maha kuasa. Orang percaya tidak perlu takut kepada iblis tetapi juga jangan menganggap remeh karena iblis  lebih berpengalaman, lebih tahu bagaimana menyerang orang percaya, dia tidak pernah lelah untuk mencari kesempatan menjatuhkan orang percaya. Oleh karena itu Tuhan mengingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga.  Tetapi sesungguhnya iblis tidak bisa menguasai orang percaya yang sungguh-sungguh intim dengan Tuhan; anak-anak Allah  yang telah lahir baru oleh Roh Kudus, terlindung oleh darah Yesus.
            Ketika Adam, melanggar perintah Allah, maka kuasa dosa terus berjalan dari Adam, kepada semua keturunannya, sehingga manusia di bumi berada dibawah kuasa dosa dan berada pada pengaruh kuasa iblis. Untuk itulah maka Tuhan Yesus melalui kematiannya di kayu salib, menggantikan manusia yang berdosa,  memberi anugerah keselamatan untuk manusia. Dia menebus manusia dari hukuman dosa yaitu maut . Kematian Yesus memberikan kita kemenangan atas pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di udara, memberi   kemenangan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kolose 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. 
Wahyu 1:17-18 ”Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
            Sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan iblis.  Allah adalah Allah yang maha kuasa dan tidak ada yang seperti Dia. Tidak ada yang bisa memerangi Allah. Status iblis dari awalnya adalah sudah berada pada penghukuman Allah. Ada malaikat jahat yang langsung Tuhan lemparkan ke neraka pada kegelapan yang paling dalam; namun kalau Tuhan Allah melemparkan iblis ke bumi, kemungkinannya adalah karena ada maksud illahi dari Tuhan Allah, untuk kemuliaan Allah. Tuhan membiarkan iblis dan pengikutnya mencobai , untuk menguji  kesetiaan, cinta, ketekunan, ketaatan, iman dan keteguhan umat tebusan-Nya.
            Kita harus menyadari bahwa di medan peperangan rohani, bukan berperang melawan manusia melainkan melawan iblis dan setan-setan yang bekerja melalui manusia. Senjata kita adalah kasih dan pengampunan. Kita harus mengampuni orang yang jahat kepada kita. Kita juga harus memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki iblis yaitu cinta, kerendahan hati, ketaatan, kelembutan, ketulusan, kesetiaan, kebaikan, kemurahan, kekudusan.  Iblis ingin membawa manusia memberontak kepada Allah, tetapi anak-anak Allah yang memiliki kuasa darah Anak Domba tidak bersedia mengikuti iblis. Wahyu 12:17 maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi  memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.  Setiap orang percaya adalah umat Tuhan yang telah ditebus oleh darah Yesus,  berada di pihak Kristus, otomatis menjadi target dari iblis dan pasukannya.
            Peperangan Rohani adalah peperangan di alam roh dalam bentuk doa melawan kuasa-kuasa roh-roh jahat, seperti yang diungkapkan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 6:11-18.  Merupakan peperangan antara Kerajaan Terang dan kerajaan kegelapan. Kerajaan Terang yaitu Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), Allah Roh Kudus, Malaikat Tuhan, Anak-anak Tuhan.  Kerajaan kegelapan terdiri dari iblis, pemerintah-pemerintah dalam alam roh, penguasa-penguasa alam roh, penghulu-penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara.
   Tuhan telah memberikan kuasa pada anak-anak-Nya dan melengkapi mereka dengan kuasa melalui darah Yesus, firman-Nya, dan malaikat-Nya. Sesungguhnya iblis telah dikalahkan oleh darah Yesus, dan tidak mempunyai sengat lagi untuk melumpuhkan umat Tuhan; tetapi hawa nafsu, kelemahan, tipu daya dunia ini dapat menyeret umat Tuhan masuk dalam perangkap iblis. Oleh karena itulah Rasul Paulus menuliskan dalam 1 Petrus 5 : 8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh,.... Berperang dalam roh membutuhkan kasih, iman, kesabaran, kesetiaan, keberanian dan semua yang menjadi karakter Yesus. Rasul Paulus mengatakan dalam Efesus 6: 12 ...perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara.
“Pemerintah” dalam bahasa Yunani Archas, yang berarti penguasa atau yang berwenang, dalam hal ini penguasa di alam satanis, menunjukkan keberadaan suatu organisasi politik di alam satanis, suatu hirarki setan-setan yang berkuasa atas wilayah-wilayah tertentu.
“Penguasa” dari kata exousia, kata ini menyiratkan otoritas. Mahluk-mahluk satanis sebagian mempunyai otoritas atas lainnya.
“Penghulu,” Cosmoscratos, secara harfiah berarti pemerintah dunia kegelapan. Penghulu ini memimpin kerajaan kegelapan/kerajan iblis. Kuasa jahat ini sebagai roh-roh teritorial.


Hirarki kuasa jahat ini menimbulkan banyak kesusahan di bumi. Inilah musuh kita yang sebenarnya yang mempengaruhi orang-orang melakukan segala bentuk kejahatan. Kita harus mengampuni orang-orang yang menyakiti kita, menyerahkan mereka kepada Tuhan. Peperangan kita, milik Tuhan. Dia-lah yang berhak menuntut pembalasan. Peperangan rohani pada hakekatnya adalah peperangan sepanjang umur hidup manusia ketika masih berada di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar