Medan peperangan orang percaya adalah
didalam doa. Doa yang terus menerus dan bertekun. Orang percaya adalah
pasukan-pasukan doa yang punya kuasa dan otoritas.
Orang-orang yang siap untuk masuk dalam peperangan haruslah
orang-orang pemenang yang telah menang dari sakit hati, kecewa, iri hati. Sudah tidak lagi jatuh
bangun terus menerus dalam dosa. Orang yang siap berperang adalah
pemenang-pemenang yang siap meraih apa yang Tuhan janjikan kepada mereka.
Siap untuk membayar harga dan melakukan
apa saja, kuat dalam kekuatan kuasa-Nya, siap menghancurkan benteng-benteng dan kubu-kubu musuh, siap menuai jiwa-jiwa,
gigih, pantang menyerah, tidak menggerutu dan mengeluh, tidak mengambil
kemuliaan untuk diri sendiri, mengasihi Tuhan, menyerahkan hidup bagi Tuhan dan
tahu cara berperang didalam roh. Dapat
mengenal musuh yang sebenarnya dan selalu berjaga-jaga.
Dimensi Dalam peperangan rohani selain
mengenal musuh yang sebenarnya (iblis dan para malaikatnya), tahu cara
kerjanya, juga harus tahu strategi memeranginya. Pasukan perlu mempersiapkan
diri secara karakter, cara berpikir yang tunduk pada Kristus, ketaatan pada
Panglima Besar Tuhan Yesus Kristus, mempersenjatai diri. Peperangan yang tidak
asal berperang tanpa pengertian. Peperangan rohani adalah bagaimana kita banyak
melibatkan Roh Kudus. Kita memiliki dasar pengertian
yang benar tentang Tuhan Allah kita,
termasuk juga mengenal diri kita sendiri.
Allah adalah Yang Maha
Kuasa, kekuasaan-Nya tidak terbatas. Segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah. Wahyu 1:8 “Aku adalah Alva dan Omega, firman
Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Maha
Kuasa.”
Yeremia 32:17...Sesungguhnya, Engkaulah yang telah
menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu
yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu! Matius
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata :”Bagi manusia hal ini tidak mungkin,
tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Yeremia
50:44b Sebab siapakah yang seperti Aku? Siapakah yang berani mendakwa Aku?
Siapakah gerangan gembala yang tahan menghadapi
Aku?
Perkataan yang tertulis
di kitab Matius dan Yeremia adalah perkataan Tuhan sendiri; Tuhan menyatakan
siapa diri-Nya dan tidak ada yang seperti Dia, tidak ada kuasa apapun yang
dapat sebanding dengan kuasa Allah. Dia
pencipta, maha kuasa, maha esa, maha hadir, maha tahu. Yesus juga berkuasa atas
pemimpin pemerintahan di dunia.
Yohanes 19:10-11a Maka kata Pilatus kepada-Nya:”Tidakkah
Engkau mau bicacara dengan Aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk
membebaskan Engkau? Dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau? Yesus
menjawab:”Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu
tidak diberikan kepadamu dari atas.
Iblis tidak maha kuasa, tidak maha tahu, tidak
maha hadir. Ketika mulai memberontak kepada Allah, detik itu juga Allah
melemparkannya ke bumi. Iblis jatuh seperti kilat dari langit (Lukas 10:18).
Iblis berada pada kendali Tuhan , termasuk apa yang iblis lakukan dalam segala
peristiwa alam, gempa bumi dan lain-lain.
Pada kisah Ayub, Allah hanya mengijinkan iblis menjamah Ayub sampai pada
batas tubuhnya, tetapi tidak diberi kuasa untuk mengambil nyawanya.
Ketika iblis dilemparkan
ke bumi maka selain memiliki malaikat-malaikat jahat yang jadi pengikutnya, ia
juga mulai mempengaruhi manusia untuk
ikut memberotak melawan Allah. Hal itu dilakukannya terhadap manusia pertama
yaitu Adam di Taman Eden serta keturunannya.
Orang-orang berdosa yang tidak
percaya, tidak mau menerima anugerah
keselamatan didalam Yesus Kristus memang berada dibawah kuasa iblis. Iblis
mempunyai sistim pemerintahan dalam kerajaannya, memimpin kelompok-kelompok roh
jahat, juga orang-orang jahat. Iblis memang punya kuasa tetapi tidak maha
kuasa. Orang percaya tidak perlu takut kepada iblis tetapi juga jangan
menganggap remeh karena iblis lebih
berpengalaman, lebih tahu bagaimana menyerang orang percaya, dia tidak pernah
lelah untuk mencari kesempatan menjatuhkan orang percaya. Oleh karena itu Tuhan
mengingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga.
Tetapi sesungguhnya iblis tidak bisa menguasai orang percaya yang
sungguh-sungguh intim dengan Tuhan; anak-anak Allah yang telah lahir baru oleh Roh Kudus,
terlindung oleh darah Yesus.
Ketika Adam, melanggar perintah Allah, maka kuasa dosa
terus berjalan dari Adam, kepada semua keturunannya, sehingga manusia di bumi
berada dibawah kuasa dosa dan berada pada pengaruh kuasa iblis. Untuk itulah
maka Tuhan Yesus melalui kematiannya di kayu salib, menggantikan manusia yang
berdosa, memberi anugerah keselamatan
untuk manusia. Dia menebus manusia dari hukuman dosa yaitu maut . Kematian Yesus
memberikan kita kemenangan atas pemerintah-pemerintah
dan penguasa-penguasa di udara, memberi
kemenangan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kolose 2:15 Ia telah melucuti
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum
dalam kemenangan-Nya atas mereka.
Wahyu 1:17-18 ”Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Sangat mudah bagi Allah untuk membinasakan iblis. Allah adalah Allah yang maha kuasa dan tidak
ada yang seperti Dia. Tidak ada yang bisa memerangi Allah. Status iblis dari
awalnya adalah sudah berada pada penghukuman Allah. Ada malaikat jahat yang
langsung Tuhan lemparkan ke neraka pada kegelapan yang paling dalam; namun
kalau Tuhan Allah melemparkan iblis ke bumi, kemungkinannya adalah karena ada
maksud illahi dari Tuhan Allah, untuk kemuliaan Allah. Tuhan membiarkan iblis
dan pengikutnya mencobai , untuk menguji
kesetiaan, cinta, ketekunan, ketaatan, iman dan keteguhan umat
tebusan-Nya.
Kita harus menyadari bahwa di
medan peperangan rohani, bukan berperang melawan manusia melainkan melawan iblis
dan setan-setan yang bekerja melalui manusia.
Senjata kita adalah kasih dan pengampunan. Kita harus mengampuni orang yang
jahat kepada kita. Kita juga harus memiliki sifat-sifat
yang tidak dimiliki iblis yaitu cinta, kerendahan hati, ketaatan, kelembutan,
ketulusan, kesetiaan, kebaikan, kemurahan, kekudusan. Iblis ingin membawa manusia memberontak kepada Allah,
tetapi anak-anak Allah yang memiliki kuasa darah Anak Domba tidak bersedia
mengikuti iblis. Wahyu 12:17 maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang
menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus. Setiap orang percaya adalah umat Tuhan yang
telah ditebus oleh darah Yesus, berada
di pihak Kristus, otomatis menjadi target dari iblis dan pasukannya.
Peperangan Rohani adalah peperangan di
alam roh dalam bentuk doa melawan kuasa-kuasa roh-roh jahat, seperti yang
diungkapkan oleh Rasul Paulus dalam Efesus 6:11-18. Merupakan
peperangan antara Kerajaan Terang dan kerajaan kegelapan. Kerajaan Terang yaitu
Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), Allah Roh Kudus, Malaikat Tuhan, Anak-anak Tuhan. Kerajaan kegelapan terdiri dari iblis,
pemerintah-pemerintah dalam alam roh, penguasa-penguasa alam roh,
penghulu-penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara.
Tuhan
telah memberikan kuasa pada anak-anak-Nya dan melengkapi mereka dengan kuasa
melalui darah Yesus, firman-Nya, dan malaikat-Nya. Sesungguhnya iblis telah
dikalahkan oleh darah Yesus, dan tidak mempunyai sengat lagi untuk melumpuhkan
umat Tuhan; tetapi hawa nafsu, kelemahan, tipu daya dunia ini dapat menyeret
umat Tuhan masuk dalam perangkap iblis. Oleh karena itulah Rasul Paulus
menuliskan dalam 1 Petrus 5
: 8-9 Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis, berjalan berkeliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman
yang teguh,.... Berperang dalam roh membutuhkan kasih, iman, kesabaran,
kesetiaan, keberanian dan semua yang menjadi karakter Yesus. Rasul Paulus mengatakan dalam Efesus
6: 12 ...perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan
penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara.
“Pemerintah” dalam bahasa
Yunani Archas, yang berarti penguasa atau yang berwenang, dalam hal ini
penguasa di alam satanis, menunjukkan keberadaan suatu organisasi politik di
alam satanis, suatu hirarki setan-setan yang berkuasa atas wilayah-wilayah
tertentu.
“Penguasa” dari kata exousia, kata ini
menyiratkan otoritas. Mahluk-mahluk satanis sebagian mempunyai otoritas atas
lainnya.
“Penghulu,” Cosmoscratos,
secara harfiah berarti pemerintah dunia kegelapan. Penghulu ini memimpin
kerajaan kegelapan/kerajan iblis. Kuasa jahat ini sebagai roh-roh teritorial.
Hirarki kuasa jahat ini
menimbulkan banyak kesusahan di bumi. Inilah musuh kita yang sebenarnya yang
mempengaruhi orang-orang melakukan segala bentuk kejahatan. Kita harus
mengampuni orang-orang yang menyakiti kita, menyerahkan mereka kepada Tuhan.
Peperangan kita, milik Tuhan. Dia-lah yang berhak menuntut pembalasan. Peperangan rohani
pada hakekatnya adalah peperangan sepanjang umur hidup manusia ketika masih
berada di dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar